Saturday, January 18, 2020

Salam Nyamnyam

Yonathan Rahardjo

Re: Kesan-kesan acara HUT Apsas ke-3
http://groups.yahoo.com/group/Apresiasi-Sastra/message/34722
oleh: You Leehttp://groups.yahoo.com/group/Apresiasi-Sastra/msearch?query=Yonathan+Rahardjo&/group/Apresiasi-Sastra/msearch?query=Yonathan+Rahardjo&se=youlee2010youlee2010

16 Pebruari 2008. Akhirnya, keraguan terkikis pelan-pelan. Mengumpulkan keberanian untuk datang ke sebuah pesta besar tidaklah mudah. Apalagi pesta sebuah komunitas sastra. Hujan yang tadinya akan menjadi alasan untuk mengurungkan niat berangkat, ternyata tidak muncul sejak pagi. Maka semesta pun seperti membisikkan panggilan mesra, menetapkan hati agar segera mengayun langkah.

Dominasi warna hitam itu terlihat sangat anggun. Dengan tata lampu yang sederhana namun tetap berkesan artistik. Temaram, begitulah pandangan pertama yang menyihir saya begitu memasuki ruangan. Karena datang terlambat, maka saya harus rela menempati posisi agak di belakang. Meski pun sebenarnya tidak menjadi masalah karena acara di gelar ala ¡lesehan¢ Jepang, sehingga tidak mempengaruhi pandangan ke arah stage. Apalagi didukung dengan sound system yang baik. Hanya saja, keinginan untuk mengambil gambar terpaksa harus diurungkan, karena dengan kamera digital ala ¡kadar¢-nya, posisi saya duduk tentu kurang mendukung.

Saya senang dg acara bincang2 dengan Mas Ajie. Pertunjukan teater Pintu 310 STBA LIA? Great. Jempol deh untuk Mas Iwan S. (Bung Kelinci). Penari2nya....ehm. Monolog Cantik Itu Luka? Bikin saya terpesona sama Mbak Maya Sekartaji. Diskusi mengenai novel terjemahan juga seru! Thanks (Mbak?) Shiho Sawai 'n Mas Badri. Pembacaan puisi? Swear, membuat saya untuk pertama kalinya mengerti bahwa ternyata begitu banyak cara berbeda dalam menyampaikan suara hati. Apalagi ketika Mas Yonathan Rahardjo di dakwa untuk ke depan, membawakan puisi ¡aneh¢-nya. Empat jempol Mas! Bukan dengan jempol kaki lho, tapi saya paksa adek saya untuk meminjamkan jempol tangannya.

Pokoknya, deretan acara yang sempat saya ikuti judulnya TOP. Selesai foto2 saya keluar dengan 'rasa' berbeda. Kemana pandangan mata ini hinggap, yang tertangkap adalah senyum dan tawa riang. Baik panitia yang telah sukses menuntaskan kerja keras mau pun sesama anggota milis yang saling berpamitan. Tua muda berbaur. Senior dan junior tanpa jarak. Jabat tangan erat tergenggam. Dari situ lah harapan agar semangat untuk terus berkarya bisa tertular. Dan, satu-satunya door prize yang saya bawa pulang adalah: SEMANGAT!

Akhirnya saya tinggalkan Japan Foundation. Kembali ke habitat. Rumah.

APSAS, Sastra untuk SEMUA!

You Lee

Note: Mas Setiyo, sakitnya tidak berlanjut kan... Mungkin hanya demam panggung wkt trma penghargaan (:
https://bacapuisi.blogspot.com/2007/06/baca-puisi_7513.html

No comments:

Post a Comment