Saturday, January 18, 2020

HUT 3 APSAS, 2008

7. Pembacaan puisi oleh Jonathan Rahardjo
http://indahsurvyana.multiply.com/video/item/26/Penampilan-Jonathan_Raharjo.wmv.3GP

Pembacaan Karya Dua Peserta Lomba ESAI HUT APSAS 3 itu
http://groups.yahoo.com/group/Apresiasi-Sastra/message/34774

Didaulat panitia untuk menjadi salah satu juri Lomba ESAI HUT APSAS 3 beserta Kang sigit Susanto, Minggu 17 Februari 2008 saya membacakan penilaian saya terhadap karya peserta di depan teman-teman hadirin Acara HUT APSAS 3 di Japan Fondation Jakarta.

Karena pesertanya hanya dua, Panitia mengatakan 'semua' peserta ini mendapat penghargaan, bingkisan dari panitia. Semoga sudah dikirim dan menerimanya.

Saya membacakan penilaian saya itu dalam moment ditembak untuk baca puisi mendadak, sekaligus untuk mencegah tampil 2 kali guna bagi peran dan kesempatan dengan teman lain, sebagai berikut:

Peserta 1: st F Ragil F (erpapabifa@..)
Karya: 'INVASI' JEPANG DALAM KESADARAN HISTORIS KESUSASTRAAN
INDONESIA

- Mengambil Hikmah dari penjajahan Jepang untuk menentukan KeIndonesiaan, yang nilai-nilainya dapat diambil dari sastra-sastra Indonesia tentang masa jepang, sampai karya terbaru/ terkini, bukan hanya sastra angkatan Jepang-1945.

- Lebih dalam pembahasan dan sintesa permasalahannya
- Bahasa/ pengungkapannya cukup berbelit dan rumit, banyak bahasa akademis/ bahasa ilmiah

Peserta 2 Dino F Umahuk
Karya: Menjadi Binatang Jalang atau Lonte Pemilik Modal

- Mengambil hikmah dari puisi/sastra perjuangan angkatan Jepang-1945 untuk menyikapi pergulatan pencarian identitas sastra Indonesia masa kini, khususnya Komunitas Apresiasi sastra.

- Lebih sepintas pembahasan dan sintesa permasalahannya
- Bahasa/ pengungkapan pembahasannya lebih mudah dipahami/ memakai bahasa populer.

Jelas terdapat perbedaan pandangan dua peserta terhadap karya sastra itu.

Karya sastra peserta 1 lebih menekankan jati diri keIndonesiaan berhikmah dari penjajahan Jepang kita dengan memakai sastra sebagai medium pembahasan. Dengan demikian, materi yang disampaikan lebih bicara pada masalah kebangsaan, budaya, 'narasi besar', dengan mengambil contoh karya sastra tentang masa Jepang sejak jaman Jepang/45 sampai karya termoderen.

Sedangkan karya peserta ke dua lebih menekankan dunia sastra tidak perlu menyerah dengan kondisi carut marut perkembangan sastra terkini, belajar dari perlawanan para sastrawan angkatan Jepang/ 45. Hal ini terutama ditujukan untuk komunitas Apresiasi sastra dalam rangka HUT yang ke 3 ini guna melangkah ke masa depan.

Dengan tidak adanya pemilihan juara lantaran terbatasnya peserta, diambil jalan tengah kedua karya tersebut sama-sama baik, dalam arti mempunyai manfaat sesuai dengan sudut pandang yang berbeda, memperkaya wawasan kita untuk mencermati kesusastraan Indonesia terkait dengan penjajahan Jepang yang kini bangsa Jepang mencoba memperbaiki masa silam itu dengan berbagai kerjasama termasuk dengan adanya Japan Fondation yang memberi tempat pada Milis Apresiasi sastra untuk menyelenggarakan hajat HUT nya yang ke 3.

Semoga dua karya ini menegaskan benang merah yang terjadi antara bangsa kita dengan bangsa Jepang yang pernah melakukan hubungan antara Saudara Tua dan Saudara Muda pada Masa Perang Asia Timur Raya, yang ternyata merupakan suatu siasat belaka, menyisakan berbagai kepedihan dan hutang perang, yang kini mau tak mau harus kita hadapi apapun yang telah terjadi dan bakal terjadi antara 'dua saudara' ini.

Dua karya peserta ini merupakan MARTIR bagi generasi saat ini untuk tetap mengingat dan menengok sejarah bangsa ini, menegaskan jati diri bangsa ini, baik sebagai bangsa berbudaya dalam narasi besar, maupun dalam konteks komunitas-komunitas yang terus melakukan gerilya guna menyusun pondasi sastra dan budaya bangsa yang besar.

Artinya, apapun yang dilakukan dalam komunitas sastra Milis Apresiasi Sastra ini merupakan suatu tindakan yang sangat berarti dalam penguatan jati diri manusia, yang secara alami ternyata adalah manusia INDONESIA, yang mesti bergaul dengan manusia-manusia lain, termasuk mantan saudara tua: Jepang, menuju sasaran kemanusiaan yang lebih luas sesuai harkat adanya manusia berbudaya dan beradab di bumi yang satu.

Terimakasih kepada 2 (dua) peserta lomba Esai yang telah melakukan sesuatu yang sangat berarti, 2 (dua) dari ratusan bahkan menuju ribuan anggota Milis Apresiasi Sastra.

Sekali lagi, semoga panitia segera atau sudah mengirim hadiahnya kepada kedua peserta kita. :))

Akhirnya, terimakasih kepada panitia yang telah memberi kepercayaan kepada saya untuk menjadi salah satu juri, dan terimakasih kepada teman semua yang meluangkan waktu untuk mendengar pembacaan 'puisi' hal ini di acara HUT 3 Apsas, dan meluangkan waktu untuk membaca laporan penilaian ini.

SELAMAT HUT 3 APSAS.....!!!! (terimakasih door prize-2-nya... hehe..)
https://bacapuisi.blogspot.com/2007/06/baca-puisi_7513.html

No comments:

Post a Comment