DONGENG sebagai pilihan Apresiasi kali ini. Mengingat tradisi dongeng lisan dari ibu-ibu kita zaman dulu, yang mana zaman kini ibu-ibu muda kita sudah jarang yang melakukan. Kalau ada pun harus membaca buku, bukan dongeng yang di luar kepala. Lepas dongeng lisan maupun lewat bacaan, intinya untuk menghibur atau mengantarkan tidur anak. Di samping tentunya ada dongeng untuk orang dewasa.Ada 29 naskah yang terdiri atas 16 puisi, 8 cerpen dan 5 esai.
Dari semua naskah tersebut ada tiga peserta mengirim lebih dari satu naskah. Namun sejak awal memang tidak ada ketentuan batasan jumlah naskah yang bisa dikirim. Tetap saja, naskah yang lebih dari satu buah diperbolehkan. Semata-mata kita sedang berlatih mengolah khayal dan mencoba untuk mengkritisinya.Setiap warga Apsas berhak menjadi juri, asal tidak memberikan kritik atau nilai pada karya sendiri.
Untuk itu mohon bantuannya dengan sangat, agar proses di ruang belajar ini berjalan lancar, sempatkan waktu dan tenaga sejenak untuk memberikan komentar, kritik, dan nilai pada kawan-kawan lain.Sistem nilai yang dipakai antara: 4 sampai dengan 8. (4: terendah dan 8: tertinggi). Desimal:0.5. Setelah form penilaian di bawah ini terisi semua; nama sebagai juri, komentar dan nilai, maka dikirim langsung ke milis lagi, supaya pemilik naskah langsung tahu isi kritiknya dan tim apresiasi bisa mengumpulkannya.Selamat Mengkritik dan Menilai !
Salam hangat!
Indah Survyana & Moderator
https://cerpendongeng.wordpress.com/
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Labels
Adin
Aguk Irawan Mn
Akhmad Sofyan Hadi
Albert Camus
Andre
Annie Tucker
Anton Kurnia
Anwar Holid
APSAS (Apresiasi Sastra)
Audrian F
Baca Puisi
Bahrul Ulum A. Malik
Berita
Bernando J. Sujibto
Birgit Lattenkamp
Buku Pohon
Cak Bono
Catatan
Dedy Tri Riyadi
Denny JA
Didin Tulus
Dody Yan Masfa
Dwi Fitria
Eka Kurniawan
Endah Sulawesi
Ernest Hemingway
Esai
F Rahardi
F. Rahardi
Franz Kafka
Gaya Lufityanti
Gm. Sukawidana
Gunoto Saparie
Gus Noy
H Tanzil
Haris Firdaus
Heri CS
Herri Chandra Santoso
Iman Budhi Santosa
Indah Survyana
Interview
James Joyce
Jerman
Johannes Sutanto de Britto
Kampung Ciseel
Karl Marx
Kedai Roti
Kemah Sastra
Komunitas Lereng Medini (KLM)
Koskow
Kurnia Effendi
Latief S. Nugraha
lockdown
Lucern
Lucern Kota Mati
M. Lukluk Atsmara Anjaina
Mas Palomas
Metamorfosis
Milan Kundera
Muafiqul Khalid MD
Muhidin M. Dahlan
Nezar Patria
Nunung Deni Puspitasari
Nurel Javissyarqi
Nuruddin Assyhadie
Pawang Surya Kencana
Perdebatan
Petik Puisi
Proses Kreatif
Puisi Terjemahan
Pulau James Bond
PUstaka puJAngga
Resensi
Rinto Andriono
Ronny Agustinus
Roso Titi Sarkoro
Ruth Martin
Sabine Müller
Sasti Gotama
Saut Situmorang
Setia Naka Andrian
Setiyo Bardono
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sulistiono
Surat Ti Bali
Swiss
Tiya Hapitiawati
Triyanto Triwikromo
Ulysses
Umbu Landu Paranggi
Warih Wisatsana
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wayan Jengki Sunarta
Wayang di Salju
Wayang James Joyce
Yogas Ardiansyah
Yonathan Rahardjo
Youtube
Yusri Fajar
No comments:
Post a Comment