Setiyo Bardono
Selalu ada akhir dalam sebuah pesta. Semuanya mencoba mengais kegembiraan dalam salam perpisahan. Kang Yonathan Rahardjo sibuk mengurusi doorprize yang berjibun menghampirinya. Sihar Ramses Simatupang, saudara kembarnya hanya senyum-senyum saja. Mereka berdua sempat kuledek sebagai pasangan Barry Prima - Advent Bangun, soalnya badannya gede-gede. (Padahal menurut adik saya, penyair nggak pantes kalau badannya gede. Ah ada-ada saja)
Olin masih sibuk saja dengan kameranya. Rita Achdris yang sukses sebagai ketua pelaksana tersenyum lega. Sahlul Fuad hilang dari pandangan, mungkin memberesi panggung. Titon Rahmawan masih membanggakan nasibnya sebagai orang baik hingga dapat doorprize, paket USB dan kroni-kroninya. Onoy Wahyono, yang ternyata mirip Adri Subono terlihat ceria sampai akhir.
Penyair Tombo Ngantuk sepertinya bergegas diamankan pacarnya. Gadis manis yang lupa aku tanyakan namanya juga udah raib entah kemana. Anya, Djorgy dkk, masih sempat memberikan senyum terbaiknya. Urip Herdiman Kambali, sepertinya punya rute sendiri sendiri hingga tak mau kuajak bareng ke Depok. Arie Saptoaji, sibuk mereka-reka rute ke arah Klender, tapi sia-sia karena temannya sudah nongkrong di depan Gedung Summitmas pake motor.
Shiho, peneliti jepang yang dipanggil Sukhoi oleh Yonathan Rahardjo memandang semuanya dengan senyum ramahnya. Milla dan Fitri, sibuk menjaga garda depan dan melayani pembelian kaos apsas. Yohannes sugianto menghilang dari pandangan. Mang Jamal sudah melepas kimono
dan ngrokok di lantai bawah. Dan siapa lagi ya... Maaf yang luput dari pandangan jangan marah.
Akhirnya aku dan Adi Toha menyusuri jalan Sudirman, soalnya dia masih keder dan tak tahu angkutan ke Cilincing, tempat menginap. Setelah kupastikan tubuhnya ditelan bus menuju Tanjung Priok, aku menyetop kopaja jurusan manggarai dan turun di Komdak kemudian nyambung ke bus jurusan Kampung Rambutan dan turun di Stasiun Cawang.
Turun sempoyongan dan kemudian muntah cairan secawan. Perlu diketahui kondisi badan saya memang sedang tidak fit, dan punggung masih ada bekas kerokan malam sebelumnya. Maaf kalau dalam beberapa sesi acara saya mencoba membaringkan badan dan tidur.
Peron memang dibuat untuk menunggu. Cukup lama hingga krl eko datang. Lumayan lega walaupun tempat duduk sudah terisi semua. Untuk menghindari muntah berkelanjutan, saya duduk di lantai kereta beralaskan sandal tua.
Tak banyak yang naik di stasiun berikutnya mungkin karena bukan hari kerja. Tapi malang, di Stasiun Pasar Minggu, KRL dinyatakan mengalami gangguan dan penumpang harus turun menunggu kereta berikutnya.
Peron Pasar Minggu jadi penuh seketika. KRL yang datang juga sudah penuh hingga tak kuasa menampung limpahan penumpang. Aku jongkok di lantai dan menunggu kereta berikutnya yang alhamdullillah lumayan sepi tapi tak ada space untuk duduk di lantai. Sampai di Stasiun Depok Baru, turun dan muntah secawan lagi.
Untung di angkot menuju Sawangan keadaan badan cukup membaik, walaupun perut kadang mual. Setelah turun dari angkot, berjalan menyusuri gang gelap, menyempatkan buang hajat kecil yang tertahan di pojok kebon belimbing, akhirnya sampai juga di rumah tercinta jam 20.30 malam.
Selamat Ulang Tahun Apsas.
Salam
https://bacapuisi.blogspot.com/2007/06/baca-puisi_7513.html
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Labels
Adin
Aguk Irawan Mn
Akhmad Sofyan Hadi
Albert Camus
Andre
Annie Tucker
Anton Kurnia
Anwar Holid
APSAS (Apresiasi Sastra)
Audrian F
Baca Puisi
Bahrul Ulum A. Malik
Berita
Bernando J. Sujibto
Birgit Lattenkamp
Buku Pohon
Cak Bono
Catatan
Dedy Tri Riyadi
Denny JA
Didin Tulus
Dody Yan Masfa
Dwi Fitria
Eka Kurniawan
Endah Sulawesi
Ernest Hemingway
Esai
F Rahardi
F. Rahardi
Franz Kafka
Gaya Lufityanti
Gm. Sukawidana
Gunoto Saparie
Gus Noy
H Tanzil
Haris Firdaus
Heri CS
Herri Chandra Santoso
Iman Budhi Santosa
Indah Survyana
Interview
James Joyce
Jerman
Johannes Sutanto de Britto
Kampung Ciseel
Karl Marx
Kedai Roti
Kemah Sastra
Komunitas Lereng Medini (KLM)
Koskow
Kurnia Effendi
Latief S. Nugraha
lockdown
Lucern
Lucern Kota Mati
M. Lukluk Atsmara Anjaina
Mas Palomas
Metamorfosis
Milan Kundera
Muafiqul Khalid MD
Muhidin M. Dahlan
Nezar Patria
Nunung Deni Puspitasari
Nurel Javissyarqi
Nuruddin Assyhadie
Pawang Surya Kencana
Perdebatan
Petik Puisi
Proses Kreatif
Puisi Terjemahan
Pulau James Bond
PUstaka puJAngga
Resensi
Rinto Andriono
Ronny Agustinus
Roso Titi Sarkoro
Ruth Martin
Sabine Müller
Sasti Gotama
Saut Situmorang
Setia Naka Andrian
Setiyo Bardono
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sulistiono
Surat Ti Bali
Swiss
Tiya Hapitiawati
Triyanto Triwikromo
Ulysses
Umbu Landu Paranggi
Warih Wisatsana
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wayan Jengki Sunarta
Wayang di Salju
Wayang James Joyce
Yogas Ardiansyah
Yonathan Rahardjo
Youtube
Yusri Fajar
No comments:
Post a Comment