Denny JA
Ini sampul novel House of Cards yang menjadi basis serial drama dengan judul yang sama: 5 seasons @13 episode yang saya review dalam 6 tulisan. (Menjawab permintaan Admin).
Saya berpandangan film yang berbasiskan karya sastra (a.l:novel), apalagi mendapatkan begitu banyak penghargaan (33 nominasi prime time Emmy Award) juga karya sastra. Mengulas film itu sama dengan mengulas karya sastra.
Jika ada tak setuju dengan pandangan itu boleh saja. Interpretasi atas agama saja boleh beragam. Interpretasi atas apa itu karya sastra tentu boleh juga beragam.
Bahkan kini penulis lagupun: Bob Dylan mendapatkan nobel sastra. Lagu juga karya sastra. Yang tak setuju bahwa lagu itu karya sastra silahkan mendebat panitia nobel sastra๐ Definisi terhadap konsep selalu bergerak sesuai dengan perkembangan zaman.
Jika ada yang mengkritik mengulas film bukan bagian dari percakapan sastra silahkan kritik isi kepalanya sendiri mengapa begitu sempit mengartikan sastra.๐
Denny JA
Silahkan admin ambil kesimpulan apakah bisa bertoleransi atas keberagaman definisi sastra? Dan bisa menerima diposting di sini film yang berbasiskan novel? Silahkan yang lain beropini.
Maulidan Rahman Siregar
Yang benar silakan, Pak. Bukan silahkan.
Rizal
Memiliki unsur-unsur sastra si iya dan itu tetap sebuah film bukan karya sastra, tapi kalau dibilang "definisi" itu sama saja bilang sebuah film itu sebuah karya sastra, padahal keduanya itu media yang berbeda pak.
Dedy Tri Riyadi
Sebenar Pak Denny JA tahu atau tidak kalau Bob Dylan punya novel dan buku puisi meskipun dia memang menang karena lirik-lirik lagunya itu?
Denny JA
Ya bro, artinya kan lirik lagu bob dylan pun dianggap sastra. Sekarang lebih jauh lagi: film. Sastra kah film itu?
Malkan Junaidi
susah ya nyerna komentar, bung! "Bob Dylan punya novel dan buku puisi" kok diartikan "lirik lagu bob dylan pun dianggap sastra". :O
Dedy Tri Riyadi
Film itu masuknya dalam tema literasi media, tapi literasi di sini bukan soal sastra lho, Bung.
Denny JA
Malkan Junaidi bob dylan itu dapat nobel sastra karena lirik lagunya. Artinya lirik lagu juga dianggap sastra. Winston churchill mendapatkan nobel sastra karena buku reportase perang dan pidatonya (yg dianggap bernilai sastra). Apa itu sastra dan bukan sastra menjadi terus berubah. Kini ada kelas yang mengajakan bahwa film juga adalah sastra
Malkan Junaidi
sebagian lirik lagu memiliki kualitas sastrawi. tak serta merta ia menjadi karya sastra. "Kini ada kelas yang mengajakan bahwa film juga adalah sastra" oya? kelas apa tuh? :O
Denny JA
Malkan Junaidi ini contoh kelasnya
Malkan Junaidi
jika seseorang memakai sebuah meja sebagai tempat duduk, apakah meja itu berubah definisi menjadi kursi, bung?
Denny JA
Bahkan film sebagai sastra sudah pula menjadi kelas yang diajarkan di sekolah.
Dedy Tri Riyadi
mungkin bisa dibaca dulu isinya.
Faiz Ahsoul
Denny JA kalau Anda menganggap film sebagai sastra, lalu kenapa para akademisi membuat pembagian disiplin ilmu seni film, sastra, pertunjukan, rupa, visual, fotografi sendiri2 sesuai dengan jurusan dan fakuktasnya? Coba anda jawab?
Malkan Junaidi
lebih tepatnya lirik lagu, bung. lirik lagu bisa jadi puitis, namun secara umum tak disebut puisi. lirik lagu ya lirik lagu. seorang penyanyi akan bilang, "maaf, saya lupa liriknya." bukan "maaf, saya lupa puisinya."
Malkan Junaidi
sastra berarti tulisan. adaptasi tulisan (sastra) ke dalam bentuk seni selain tulis (misal lukis, teater, sinetron) akan mengubah definisinya. puisi yang diinterpretasikan ke dalam bentuk lukis namanya lukisan, bukan puisi. mosok gini aja gak paham...
Sian Hwa
Sastra itu sains, Bapak percaya nggak?
Dedy Tri Riyadi
Gimana? Sukses pitch-nya?
Sian Hwa
Mungkin saya yang paling aneh sendiri
Sian Hwa
Tidak ada ide yang sama
Dedy Tri Riyadi
einstein juga aneh dulu
Sian Hwa
Wkwkwk, makanya sastra yang dimaksud apa sih? Shastra sendiri adalah sains.
Sian Hwa
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Shastra
Dedy Tri Riyadi
Baca ini Pak..lingua.amu.edu.pl/Lingua_17/lin-5.pdf
Denny JA
Menarik๐๐
Binhad Nurrohmat
Kalau aksi kejahatan berbasiskan karya sastra, apakah aksi ini juga karya sastra?
Denny JA
Menarik๐๐
Binhad Nurrohmat
Bisa jawab gak?
Faiz Ahsoul
Hahahaha... Binhad Nurrohmat jangan galak2 lah. Nanti di lari2 kambing terus hahhaa....
Denny JA
Binhad Nurrohmat kembali pada definisi: apa itu sastra dan bukan sastra. Setiap definisi berbeda implikasi. Kita menerima keberagaman definisi. Saya meyakini film yang bersandarkan karya sastra juga sastra. Sudah ada kelas yg mengajarkan ini di luar negeri. Contohnya: House of Cards, juga film spt lord of rings, gone with the wind, dll
Soal kejahatan yg berdasarkan karya sastra itu, bisakah diberikan dulu contohnya.
Binhad Nurrohmat
Kembalilah ke pertanyaan saya, bung. Jangan lari2 kambing teruslah.
Binhad Nurrohmat
Faiz Ahsoul jebul bocahe gak iso jawab pertanyaanku. Turu ae lah.
Dedy Tri Riyadi
Binhad Nurrohmat hemat energi Gus ..haha
Arie Saptaji
Caklul Fuad Apa bedanya cabe dengan kumis dan cabe kumis dengan kumis cabe.... Apakah kumis cabe sama pedas dengan kumis? Lah, ini belum ada yang menyurvei apa definisinya sama atau beragam.
Hendrawan Koesen
Lek Binhad Nurrohmat aku ngelindur, keimpen : bisa jawab gak ? Kalau aksi kejahatan berbasiskan karya sastra, apakah aksi ini juga karya sastra? bung Denny JA jawab dong :
Bandi Robin
Bandi Robin Joss, kalok bahas sastra menurut definisi loe sendiri, okelah, okelah. Tulisan loe tentang film yang disanjung2 di atas, masih kalah sama Asia Carrera :D Gue tanya ama loe, lebih nyeni mana antara film kebanggaan eloe sama filmnya Asia Carrera? Film bokep? Bukankah adegan bokep lebih watak dan alami banget? Paling nyastra ya bokep Joss :D
Bandi Robin
Khatam bokep dulu si Joss baru ngoceh hahahaha.
Nun Urnoto
Mana Om Saut?hehe
Ujianto Sadewa
Film yang diangkat dari novel istilahnya ekranisasi. Namun tidak serta merta dan secara otomatis lalu diklaim begitu saja sebagai karya sastra. Sejak dulu novel War and Peace dibuat filmnya. Tetap saja yang dianggap sastra ya novelnya. Filmnya hanya sebagai satu tafsiran sutradara saja. Yang karya sastra ya novel aslinya.
Memang ada batasan karya sastra itu sendiri mengacu kepada teks/tulisan. Maka genre umum yang kita kenal adalah puisi, prosa (cerpen/novel), dan naskah drama (catat: naskahnya). Ketika bicara film, naskah bukan satu-satunya, tetapi ada artistik, keaktoran, sutradara, dll. sehingga tidak bisa lah itu dibilang (hanya)sastra.
Ujianto Sadewa
Film Rambo "First Blood" juga diangkat dari naskah novel kok. Tidak serta merta disebut karya sastra, tetapi film eksyen.
Ujianto Sadewa
Silakan bung Denny JA baca baca lagi tentang bedanya karya sastra dan ekranisasi. Cari di internet juga banyak kok. Semoga mendapat pencerahan.
Iwan Partiwa
Siapa yg mempunyai otoritas tuk nenbuat difinisi Sastra or menentukan ini karya sastra or bukan..?
selama tulisan siapapun dan sipembaca mendapat pengetahuan dan bahtinnya mendapat pencerahan/menikmati tulisan tersebut berarti itu karya sastra.. kata sipembaca.., jadi semua relatif.. lebih bagus tdk usah ngerinbutin karya orang kalau niatnya hanya tuk menjatuhkan.. lebih bagus semua induvidu dan semua kelompok berkarya aja.., tinggal pembaca/ masyarakat yg menikmati dan menilai..
Denny JA
Ini pernyataan praktisi yang arif bijaksana
Ujianto Sadewa
Siapa yang mempunyai otoritas untuk membuat definisi sastra? Para ahli sastra.
Silakan pelajari lagi teori dan definisi sastra, Pak. Minimal baca itulah bukunya Wellek dan Werren, Teori Kesusastraan.
Ujianto Sadewa
Jadi bagaimana pendapat anda tentang ekranisasi?
============
Budi Hutasuhut
Budi Hutasuhut Kalau Denny JA jadi kurator buku ASPI, saya yakin dia akan memasukkan Ebiet G. Ade, Leo Kristy, dan Iwan Fals dalam daftar sebagai penyair Indonesia. Lalu dia akan memasukkan Garin Nugroho sebagai sastrawan. Jadi, pantaslah kalau sutradara drama politik seperti dirinya masuk jadi sastrawan.
Denny JA
Kan Bob Dylan (jenis ebiet G Ade tingkat dunia) dapat nobel sastra..
Binhad Nurrohmat
Status ini adalah isyarat akan ada proyek mengangkat puisi esai menjadi film. Kalau benar, ada yang berminat?
Denny JA
Denny JA Prediksi yang inspiratif. Tengah dibuat 34 buku puisi esai menggambarkan batin indonesia di 34 propinsi. Insya allah dari 170 puisi esai program nasional itu akan ada yg diangkat ke layar lebar. Why not?
Faiz Ahsoul
Binhad Nurrohmat komentarmu malah dijadikan endors Denny JA utk proyek megalomaniacnya tuh hahhaaa...
Binhad Nurrohmat
Mungkin karena komentarku dianggap kharismatik, Faiz Ahsoul
Tulus Wijanarko
Saya ogah nonton film macam itu...
==========================
Imran Laha
Berani gak Bung Denny JA mempertanggungjawabkan secara ilmiah tentang Puisi Esai yang sampai hari ini sebetulnya pangkal masalahnya dalam skandal sastra Indonesia? Puisi esai itu kan yang diagung-agungkan (para sekutunya) hingga dianggap tokoh berpengaruh dalam Sastra Indonesia. Menjadi berpengaruh mestinya harus penuh tanggungjawab dan tak semudah klaim-klaim seterunya. Nah, berani gak tanggung jawab? dan jawab dengan berani, penuh keilmuan, gak pake trick2, semua sanggahan dari orang-orang di sini. Kalau terbukti anda salah, atau mungkin mentah, anda harus ikhlas meminta maaf dan menarik kembali klaim itu. Ucapkan dengan resmi bahwa anda bukan siapa-siapa di dalam sejarah Sastra Indonesia. Dan klaim-klaim itu semua salah, klaim-klaim itu bisa membuat banyak orang tersesat. Di sini Integritas anda sebagai tukang survey akan dipertanyakan lagi. Berani gak?
Denny JA
Tanggung jawab yang paling nyata adalah dengan terus membuat puisi esai. Insya Allah 170 penulis dari 34 propinsi sedang membuat 34 buku @ 5 puisi esai menggambarkan batin Indonesia
Imran Laha
anda bisa jelaskan apa itu puisi esai? dan mengapa itu menjadi sesuatu yang baru di sastra dunia atau mungkin di Sastra Indonesia? Apa bedanya dengan esai? Apa benar bentuk puisi esai yang anda klaim itu memang bentuk baru dari sastra? dan benarkah anda pioner untuk urusan puisi esai ini? atau coba tilik lagi, jangan-jangan ini bentuk sama sekali tidak bisa dikategorikan sebagai puisi atau esai, bahkan puisi esai seperti yang anda klaim... coba anda jelaskan dulu. Baru kita lanjutkan mengapa diri anda masuk sebagai salah satu tokoh berpengaruh dalam sastra indonesia melampaui, misalnya Utuy Tatang Sontani, Wiji Thukul, Sitor Situmorang, dan banyak lagi yang karya2nya mendunia.
Denny JA
Imran Laha silahkan baca analisa puisi esai dari Sapardi Djoko Damano, Sutardji Calzoum Bachri, Ignes Kleden, Leon Agusta dan banyak lagi lainnya yang sudah menjadi buku. Yang anda tanya sudah diulas para ahli
Imran Laha
Oh jadi Puisi Esai bukan punya anda ya, Bung Denny JA? Punya para ahli?
Denny JA
Imran Laha yap kini puisi esai milik semua orang, walau saya dianggap penggagasnya
Imran Laha
Jadi anda tidak bisa menjawabnya selain berikan link2 ya? Maksudnya kini apa? Dulu anda yang memulai?
Denny JA
Imran Laha cukup untuk anda bro. Tak ada yg baru, hanya berputar putar. Lagian anda ini tipe orang yg minta disuapi dan malas membaca. Anda bertanya soal ikan. Saya tunjukkan samudera tempat banyak ikan berkeliaran. Anda ternyata tak paham dan malas menyelam.
Imran Laha
Lah, hahaha, jangan2 anda yg gak bisa menjawab. Klo cuma kasih link saya juga bisa.
Imran Laha
Saya minta anda jelaskan tapi jawabannya gak jelas.
Dedy Tri Riyadi
dari dulu kala, definisi sastra itu cuma lisan dan tulisan.
Imran Laha
Mau buat definisi sastra lagi kayaknya. Polanya mirip Puisi Esai itu, sementara definisi Puisi Esai itu gak bisa dijelaskan secara mandiri oleh yang ngakunya pioner.
Denny JA
Itulah bedanya: anda terikat masa lalu. Padahal dunia berubah, bergerak ke depan, termasuk mengubah definisi, bagi yang bersedia tumbuh. Tentu anda bebas untuk mandek dan terpaku pada masa silam, termasuk soal definisi
==================
Saut Situmorang
WAHAI ADMIN kang Sigit Susanto dan mbak Mega Vristian Sambodo, sampah-sampah si Denny JA ini apa Hubungannya dengan Sastra?! Kok banyak kali dia nyampah di sini sampek berseri gitu! Kemampuannya membahas film pun sama buruknya dengan “puisi-esai”nya itu, ckckck!
Saut Situmorang
Rule of Literatur Member APSAS:
Note: Yang tidak mengindahkan Rule of Literatur di bawah ini langsung akan di OUT kan dari grup:
1. Setiap postingan di grup ini adalah tentang karya sastra
2. Setiap individu yang memosting di grup ini bertanggung jawab terhadap postingannya
3. Bila ada pertanyaan atas postingan dimaksud, maka yang melakukan postingan berkewajiban menjawab pertanyaan dengan logis dan jujur
4. Dilarang memfitnah dan atau menggunakan sesat pikir dalam berargumen
5. Dilarang memposting hal-hal di luar segala kegiatan sastra dan atau karya sastra
6. Dilarang menghapus komentar sendiri dengan tujuan untuk menjatuhkan kredibilitas individu (kawan atau lawan) yang berdiskusi
7. Setiap anggota di grup ini wajib menggunakan akun Facebook asli (bukan akun palsu)
Sigit Susanto
aku dah coba baca secara cepat review Denny JA, aku temukan novel di sana, apakah itu dari novel Ya? biasanya review sebuah novel disertakan sampulnya, tolong Denny JA kirim sampul novelnya, kalau ini dari novel masih ditolerir, kalau bukan novel, tidak kami kehendaki.
Denny JA
Ini sampul novelnya
Sigit Susanto
terima kasih, sip kalau novel, meskipun aku lihat di wikipedia, pengarangnya Michael Dobbs, seorang novelis dari partai konservatif Inggris, juru wejangnya Margaret Tatcher..https://en.wikipedia.org/wiki/Michael_Dobbs
Denny JA
Alhamdulilah admin FB grup ini, Sigit Susanto berpikiran luas, dan bisa menerima review film yang berdasarkan novel bagian dari percakapan sastra.
Semoga Saut Situmorang dan Malkan Junaidi terus diberkahi Tuhan, diluaskan pikirannya untuk tidak protes lagi, dan terbuka mata bahwa dunia tidak hanya berisi mereka yang punya paham sempit soal sastra๐๐๐
Malkan Junaidi
Sigit Susanto berpikir yang diposting kemarin ulasan novel? Kalau iya, saya yang keluar dari grup ini.
Denny JA
Bro anda harus demokratis . Memaksakan cara berpikir anda sendiri untuk ruang publik adalah diktator di tingkat gagasan.
FG grup in ruang publik bersama. Biarlah admin mengambil keputusan.
Malkan Junaidi
bung, protes adalah ekspresi yang sah dalam demokrasi. keluar dari grup ini tatkala adminnya melanggar sendiri aturan yang ia bikin adalah salah satu bentuk protes itu.
Denny JA
Lihatlah begitu banyak mereka yang tak bisa menerima keberagaman definisi, tak bisa menerima bahwa langit itu lebih luas dari batok kelapa yang membatasi horison mereka
Malkan Junaidi
ini bedanya aku dan kau, bung! aku hidup dalam relativitas, kau dalam relativisme. biarlah sigit susanto menjawab, baru saya putuskan untuk tinggal atau angkat kaki.
Denny JA
Malkan Junaidi admin bukan melanggar tapi punya persepsi yang berbeda. Celakalah dunia jika para tokohnya tak bisa menerima perbedaan persepsi. Tak saya duga anda termasuk orang yang tak bisa menerima perbedaan persepsi. Jika terhadap Tuhan saja kita menerima perbedaan agama, apalagi terhadap sastra. Ini logika paling simpel
Denny JA
Saya tanya serius pada bro Malkan Junaidi. Apakah anda bisa menerima perbedaan agama? Jika bisa, mengapa anda tak bisa menerima perbedaan persepsi mengenai apa itu sastra?
Faiz Ahsoul
Denny JA, kenapa anda suka sekali bawa2 contoh agama dan keyakinan?
Saut Situmorang
WAH KACAU KAU kang Sigit Susanto kalok anggap sampah-sampah si Denny JA di sini itu ADA HUBUNGANNYA DENGAN SASTRA! BACA DULU DONG SAMPAH-SAMPAHNYA ITU BIAR LEBIH JELAS!
Saut Situmorang
AKU JUGAK AKAN KELUAR DARI GRUP INI KALOK SI IMPOSTOR Denny JA ITU TIDAK DIKELUARKAN KERNA SUDAH BERKALI-KALI MELANGGAR ATURAN GRUP INI! NAMA-NAMA LAIN SEGERA KALIAN ADMIN GRUP KELUARKAN TAPI DIA YANG JELAS-JELAS BERULANG KALI MELANGGAR ATURAN TIDAK KALIAN KELUARKAN, ITU NAMANYA TIDAK ADIL!
Saut Situmorang
BAGAIMANA MENURUT KALIAN, Ahmad Yulden Erwin dan NUruddin Edan?
Bgenk Meru
Nebeng keluarnya Bang Malkan Junaidi
Malkan Junaidi
Sigit Susanto sudah mengonfirmasi. Dengan ini saya menyatakan keluar.
Sigit Susanto
Malkan Junaidi, saya hanya satu dari 7 moderator lho,....jika teman moderator lain beda dengan saya ya silakan. karena ini pendapatku spontan, yang tak mungkin konfirmasikan ke 6 moderator lain spt Mbak Mega Vristian Sambodo, Kang Djodi, Yahya Tirta Prewita, Dorsey Elisabeth Silalahi, Cak Bono, Tanzil Hernadi
Faiz Ahsoul
Bung Malkan dan Kang Sigit, jgn terpancing otak pecah belah Denny JA. Santai lah.
Sigit Susanto
Denny JA, mohon tidak memperuncing masalah lah. tak perlu memujiku dan mendoakan yang lain. buat Malkan Junaidi, untukku sesuatu yang berasal dari novel, aku anggap bagian sastra.
Denny JA
Siap๐๐ saya sangat menghormati mereka yang berpandangan luas dan berani bersikap,๐๐๐
Malkan Junaidi
Film adalah film, berasal dari novel skenarionya atau bukan. Buat saya ini jelas sekali. Lagian, yang ditulis Denny JA itu sekelas sinopsis film, bukan esai sastra. Oke, saya keluar.
Denny JA
Malkan Junaidi bro satu ini bagus bagus saja punya opini. Namun yang kacau jika ia merasa opininya satu satunya yang harus diterima di dunia dan akherat. Ia tak mau berada dalam satu ruangan dengan yg berbeda opini. Apa jadinya jika karakter seperti ini punya kuasa???
Malkan Junaidi
Saut Situmorang: Saya angkat kaki dari grup ini.
Saut Situmorang
AKU JUGAK KALOK SI IMPOSTOR Denny JA ITU TIDAK DIKELUARKAN!
Kurniawan Yunianto
Aku mengecam orang-orang yang mencari pengaruh, apalagi dengan cara-cara yang licik dan mengandalkan uang untuk mendapatkannya. Bertobatlah kau Denny JA
Insya Allah saya bertobat setiap saat, termasuk memaafkan komentar yang penuh prasangka๐๐๐
Kata Einstein hanya dua hal yang tak berbatas: alam semesta dan kebodohan manusia. Kita memaafkan kebodohan manusia yang nampak dari komentar penuh prasangka sebagai bagian menyetujui pandangan Einstein๐๐๐๐
Kurniawan Yunianto
kau boleh tertawa dan menambahkan ikon tertawa dalam komentarmu, hingga kau tak diijinkan lagi untuk menangis
Denny JA
Kurniawan Yunianto semakin terasa pernyataan Einstein di atas benar๐
Kurniawan Yunianto
jadi sekarang kau sedang merasa bodoh?
Dwi Pranoto
Denny JA, kalau kau menyebut Kurniawan Koernawie berprasangka, coba kau jelaskan apa motivmu membandingkan Sigit Susanto (kau sebut berpandangan luas) dengan Saut Situmorang dan Malkan Junaidi (kau sebut berpikiran sempit)? Apa landasanmu menyebut Saut dan Malkan berpikiran sempit? Apakah statusmu ini bisa disebut berkait dengan sastra atau sekedar upaya untuk menepuk dada sendiri dengan meminjam tangan Sigit Susanto?
Kurniawan Yunianto
dia orang yang tak punya integritas, mas Dwi Pranoto, dia sekarang juga bingung merasa dirinya cerdas atau bodoh
Wahyu Bethot Zaenudin
Devide et impera!
Denny JA
Di ruang publik, gagasan diadu. Dari gagasan yang beradu, lahir gagasan yg lebih kuat. Bro harus melihatnya lebih positif
Wahyu Bethot Zaenudin
Silakan mengadu gagasan. Tak perlu menyeret nama orang lain, seolah-olah orang itu sepenuhnya menyetujui gagasan Anda. Seolah-olah Anda tidak percaya pada gagasan Anda sendiri sehingga harus minta dukungan orang lain.
Denny JA
Wahyu Bethot Zaenudin anda harus banyak baca soal apa itu beradu gagasan. Setelah membaca pengantar buku teksnya saja, mungkin anda akan mengedit komen anda sendiri๐๐๐
Wahyu Bethot Zaenudin
Baiklah. Silakan edukasi saya. Apa yang perlu saya edit dari komentar saya?
Wahyu Bethot Zaenudin
Saya kira Anda yang justru gagal memahami komentar saya di atas. Saya mesti mengakui bahwa Anda terlalu piawai untuk berpura-pura menjadi orang naif, gaya khas politikus.
=====================
Itov Sakha
mohon Bung Malkan Junaidi tidak keluar dari grup, ini persoalan apresiasi pemula seperti saya dan mungkin lainnya bagi warna dan kebermanfaatan informasi!
Dimas Nur
Anda melabeli sempit pikir utk seseorang yg tidak sepakat dgn anda. Anda sdh merasa luas hingga melabeli orang lain diktator karena tidak mau setuju dgn anda. anda tidak pernah membangun detil2 argumen2 dan terus melabeli orang lain sebagai anti demokrasi. anda tidak pernah menjawab sendiri dan terus menyodorkan nama2 utk berlindung. anda sedang bingung pak denny ja.
Denny JA
Betul bro saya sedang bingung dengan argumen anda๐๐
Dimas Nur
saya tak sedang beragumen pak. itu jika anda paham argumen itu apa.
Denny JA
Dimas Nur oh berarti yg anda tulis di atas itu hanya kumur kumur (bukan argumen). Tambah bingung lagi saya๐๐
Dimas Nur
hahaha ndak usah dipaksakan pak, pelan-pelan saja.
===========================
Na Cinta Papi
Licik dan cerdik memang 2 kutu jembut yg berbeda... ๐ค
Itov Sakha
2 kutu jembut.....? siapakah dia?
Na Cinta Papi
Ini yg aku susah wawancaranya... ๐
Itov Sakha
duh
Faiz Ahsoul
Deni JA, Anda kan tau baik film, sastra, pertunjukan, fotografi, seni rupa maupun disiplin ilmu seni lainnya itu ada jurusan dan fakuktasnya. Dan para akademisi tidak main gebyah uyah maupun menggenalisisr disiplin2 ilmu tersebut karena memang ada 'kandangnya' masing2 sesuai disiplin ilmunya. Lha kok Anda asal gebyah uyah film itu sama dengan sastra maksudnya apa?
Maulidan Rahman Siregar
Ss dulu, biar nanti gak ilang-ilang.
Maulidan Rahman Siregar
Sial. Salah upload
Itov Sakha
Itov Sakha bahaya juga kalo tuhan terbawa dan dianggap tokoh sastra ama generasi jaman entah...alamaaak
Itov Sakha
Dewi Indra Puspitasari, sini juga mampir....
Dewi Indra Puspitasari
Nah Quran bisa dikategorikan sastra, termasuk bible...untunglah aku pagan...jadi gak punya kitab suci yang dituliskan berdasarkan versi..kitab suciku semesta ๐
==============
Itov Sakha
Itov Sakha ini tentang pelem, gimana komentarmu....apakah sewangi jembut2 di pelem yang layak sensor?
Dewi Indra Puspitasari
salah komen gw...
Itov Sakha
aku gak setuju Bung Malkan Junaidi keluar karena protes ama salah seorang admin, terkait posting Denny JA yang mereview pelem
Dewi Indra Puspitasari
Itov Sakha oh..tapi kan dah dijelasin klo filmnya dibuat berdasarkan novel..seharusnya yg direview novelnya, bukan filmnya..jato cinta itu bikin goblog ๐
Itov Sakha
nah, begitulah si raja minyak!
Dewi Indra Puspitasari
Itov Sakha raja minyak jato cinta jugak? ๐ฑ
Itov Sakha
cinta pada ambisinya tha dan pengakuan itu mahal seperti minyak yang disengketakan....apalagi kalo gak seperti raja minyak yang bisa berbuat sesukanya dengan berasaskan UANG?
Dewi Indra Puspitasari
Itov Sakha gw belum baca postingan asli..yang gw baca cuma komen2 doang..ntar gw baca rootnya dulu
Itov Sakha
guuk, semangat mengenaskan..eh, met baca ajalah
Itov Sakha
fufufu
==================================
Saut Situmorang
AKU JUGAK AKAN KELUAR DARI GRUP INI KALOK SI IMPOSTOR Denny JA ITU TIDAK DIKELUARKAN!
Saut Situmorang
KACAU KAU kang Sigit Susanto kalok anggap sampah-sampah si Denny JA di sini itu ADA HUBUNGANNYA DENGAN SASTRA! BACA DULU DONG SAMPAH-SAMPAHNYA ITU BIAR LEBIH JELAS!
Saut Situmorang
AKU JUGAK AKAN KELUAR DARI GRUP INI KALOK SI IMPOSTOR Denny JA ITU TIDAK DIKELUARKAN KERNA SUDAH BERKALI-KALI MELANGGAR ATURAN GRUP INI! NAMA-NAMA LAIN SEGERA KALIAN ADMIN GRUP KELUARKAN TAPI DIA YANG JELAS-JELAS BERULANG KALI MELANGGAR ATURAN TIDAK KALIAN KELUARKAN, ITU NAMANYA TIDAK ADIL!
Saut Situmorang
FILM ADALAH FILM DAN SASTRA ADALAH SASTRA. WALO SEBUAH FILM BERDASARKAN KARYA SASTRA BAIK NOVEL, CERPEN MAUPUN DRAMA TAPI ADAPTASI ITU FILM NAMANYA, BUKAN SASTRA!
Saut Situmorang
APAKAH FILM YANG MERUPAKAN ADAPTASI DARI DRAMA BISA DISEBUT DRAMA ATO TEATER?! KETAWA ORANG SEDUNIA MENDENGARNYA KALOK DIBILANG BISA!
Saut Situmorang
FILM ADALAH SEBUAH GENRE SENDIRI, OTONOM, DENGAN HUKUM-HUKUM, KAIDAH-KADIAHNYA SENDIRI, BEGITU JUGAK DENGAN SASTRA. MENGATAKAN BAHWA FILM ADALAH JUGAK SASTRA KERNA BERDASARKAN ADAPTASI KARYA SASTRA AKAN MEMBUAT SEMUA ORANG FILM MARAH!
Saut Situmorang
CUMAK ADA TIGA GENRE DALAM SASTRA YAITU PUISI, PROSA DAN DRAMA. JADI SEMUA TEKS YANG BERBENTUK TERTULIS! TIDAK ADA DISEBUT "FILM" SEBAGAI BAGIAN DARI SASTRA, SEBAGAI GENRE SASTRA! > "Literature, in its broadest sense, is any single body of written works. More restrictively, literature is writing considered to be an art form, or any single writing deemed to have artistic or intellectual value, often due to deploying language in ways that differ from ordinary usage.... Literature can be classified according to whether it is fiction or non-fiction, and whether it is poetry or prose. It can be further distinguished according to major forms such as the novel, short story or drama; and works are often categorized according to historical periods or their adherence to certain aesthetic features or expectations (genre)." wikipedia.org/wiki/Literature
Saut Situmorang
literature
1Written works, especially those considered of superior or lasting artistic merit.
‘a great work of literature’
1.1 Books and writings published on a particular subject.
‘the literature on environmental epidemiology’
1.2 Leaflets and other printed matter used to advertise products or give advice.
en.oxforddictionaries.com/definition/literature
Saut Situmorang
"Literature, a body of written works. The name has traditionally been applied to those imaginative works of poetry and prose distinguished by the intentions of their authors and the perceived aesthetic excellence of their execution. Literature may be classified according to a variety of systems, including language, national origin, historical period, genre, and subject matter." britannica.com/art/literature
Saut Situmorang
Definition of literature
1 archaic :literary culture
2 :the production of literary work especially as an occupation Literature is his profession.
3 a (1) :writings in prose or verse; especially :writings having excellence of form or expression and expressing ideas of permanent or universal interest
literature stands related to man as science stands to nature —J. H. Newman
(2) :an example of such writings
what came out, though rarely literature, was always a roaring good story—People
b :the body of written works produced in a particular language, country, or age French literature Renaissance literature
c :the body of writings on a particular subject scientific literature
d :printed matter (such as leaflets or circulars) campaign literature
4 :the aggregate of a usually specified type of musical compositions the Brahms piano literature https://www.merriam-webster.com/dictionary/literature
Saut Situmorang
Apsas punya Aturan Grup yang bahkan oleh kang Sigit Susanto sendiri dimuat sebagai Pengumuman di grup. SIAPA SAJA yang melanggarnya akan dikeluarkan dari grup dan sudah dua nama yang dikeluarkan. Kenapa Denny JA TIDAK dikeluarkan padahal sudah jelas-jelas dan bisa dibuktikan kalok dia berkali-kali Melanggar Aturan Grup?! Aturan HARUS diterapkan secara adil ke Semua Anggota Grup termasuk Admin grup sendiri!
==============================================================================
Denny JA
Ini salah satu buku yang bisa dibaca oleh Saut atau siapa saja, yang punya paham bahwa definisi atas konsep itu seperti tulisan di atas batu, tak berubah sepanjang masa. Studi menunjukkan bahwa definisi atas Tuhan sepanjang sejarah peradaban juga terus berevolusi. Juga definisi atas sastra. Atau apapun konsep besar hidup manusia.
Saut masih berpegang pada definisi yang menyatakan semua sastra adalah yang tertulis. Tak ia lihat bahwa asal usul definisi yang ia kutip itu datang dari satu masa ketika film belum ditemukan. Tentu saja seni dalam bentuk visual yang bisa direkam tak pernah terbayangkan oleh pencipta awal definisi sastra.
Saut Situmorang
SAYA AKAN KELUAR DARI GRUP INI KALOK DENNY JA SI IMPOSTOR ITU TIDAK DIKELUARKAN DALAM DUAPULUH EMPAT JAM. TRIMS
Budi Hutasuhut
Kawan Sigit Susanto masuk dalam politik adu domba. Kebaikannya dengan memasukkan Denny JA di grup, dimanfaatkan si Denny untuk memgadu sombanya dengan anggota grup.
Dino Umahuk
Bubar kabeh
Dwi Pranoto
Denny JA, kalau kau menyebut Kurniawan Koernawie berprasangka, coba kau jelaskan apa motivmu membandingkan Sigit Susanto (kau sebut berpandangan luas) dengan Saut Situmorang dan Malkan Junaidi (kau sebut berpikiran sempit)? Apa landasanmu menyebut Saut dan Malkan berpikiran sempit? Apakah statusmu ini bisa disebut berkait dengan sastra atau sekedar upaya untuk menepuk dada sendiri dengan meminjam tangan Sigit Susanto?
Denny JA
Ini salah satu buku yang bisa dibaca oleh Saut atau siapa saja, yang punya paham bahwa definisi atas konsep itu seperti tulisan di atas batu, tak berubah sepanjang masa. Studi menunjukkan bahwa definisi atas Tuhan sepanjang sejarah peradaban juga terus berevolusi. Juga definisi atas sastra. Atau apapun konsep besar hidup manusia.
Saut masih berpegang pada definisi yang menyatakan semua sastra adalah yang tertulis. Tak ia lihat bahwa asal usul definisi yang ia kutip itu datang dari satu masa ketika film belum ditemukan. Tentu saja seni dalam bentuk visual yang bisa direkam tak pernah terbayangkan oleh pencipta awal definisi sastra.
Denny JA
Ini buku kedua yang harus juga dibaca bro Saut yang melihat definisi konsep itu seolah “perintah Tuhan yang dilarang berubah.” Sudah terbit buku soal Movie as Literature, yang mencoba mendefinisikan ulang sastra untuk juga masuk ke kategori visual art. Bahkan sudah ada kelasnya.
Orang boleh setuju atau tak setuju atas inovasi definisi itu, atau tak setuju dengan definisi yang mati, tapi ruang publik tak apa diisi oleh keberagaman pandangan. Tak salah admin yang bersetuju dengan jalan pandangan saya yang merupakan jalan tengah: Bahwa film yang berbasiskan novel adalah novel yang divisualkan.
Membahas film itu adalah membahas novel yang divisualkan, juga membahas karya sastra. Tak ada yang salah jika saya membahas novel yang divisualkan dan dishare di grup ini? Admin yang membolehkannya tetap konsisten dengan aturannya, dan memberi ruang lebih luas soal definisi sastra
Dwi Pranoto
Bung Sigit Susanto, status Denny JA kali ini tidak berkait dengan sastra, tapi upaya menepuk dada sendiri dengan meminjam tanganmu. Apakah aturan grup bisa diterapkan atas status ini?
Denny JA
Pandangan lain yang mulai tumbuh: movies are literature
Dwi Pranoto
Apa yang membuatmu Saut dan Malkan berpandangan sempit, Denny JA? Apa kau pikir hasil evolusi definisi (aku ikuti istilahmu) selalu mengasilkan definisi lebih baik dan lebih luas?
Denny JA
Baik dan buruk biarlah diputuskan oleh setiap individu. Dirimu boleh memutuskan untuk dirimu sendiri. Tapi jangan pernah merasa pilihan definisimu itu sebagai hukum Tuhan yang tunggal, yang harus diterima semua orang, di dunia dan akherat
Dwi Pranoto
Ini jawaban apa? Aku tanya soal evolusi!
Faiz Ahsoul
Drnny JA, kau ini bawa2 hukum Tuhan maksudnya apa? Tidak ada hubungannya bung.
Denny JA
Sastra itu bisa kata benda, bisa kata sifat untuk menunjukkan level pencapaian artistik. Jika ia kata sifat, bahkan tak semua prosa dan puisi dan drama itu sastra jika tak mencapai level artistik tertentu.
Soal kualitas, biarlah ia terpulang pada penilaian setiap individu karena tak ada satupun di forum ini, termasuk Saut, yang mendapatkan wahyu Tuhan untuk menjadi penentu yang mana yang bernilai sastra atau tidak. Tapi jika ia mencapai level artistik tertentu, bahkan filmpun dianggap sastra.
Pertanyaannya: kok kita ingin menjadi diktator yang hanya membolehkan satu definisi saja. Paham atas Tuhan dan agama saja boleh beragam. Apa iya paham atas sastra, termasuk definisinya, tak boleh beragam? Sekali lagi, bahkan untuk sastra sebagai kata benda, pun sudah ada yang meluaskannya untuk juga mencakup dunia visual, termasuk film.
Denny JA
Apa yang harus dilakukan admin yang baik jika ternyata banyak paham soal apa itu sastra? Admin yang baik akan membiarkan masing masing penganut konsep itu meyakini konsepnya dan memberikan kebebasan yang sama kepada mereka untuk berekspresi. Sama dengan pemerintah yang baik membiarkan keberagaman paham bahkan atas Tuhan dan agama, dan memberikan ruang bahkan melindungi kebebasannya.
Denny JA
Saut sudah menyatakan pandangannya dan dokumen pendukung. Saya juga sudah melakukan hal yang sama๐๐๐ Selanjutnya biarlah masing masing berekspresi sesuai keyakinannya. Bukankah itulah inti dari kebebasan atas kesadaran?
Dimas Nur
buku kursus mengenal sastra melalui film trus mbok daku sebagai peneguhan bahwa film sebagai sastra?
=====================
Dwi Pranoto
Bung Sigit Susanto, Jika Denny JA tidak menjawab pertanyaan saya, berarti ia sdh melanggar aturan grup berkait dengan pertanggungjawaban status.
Denny JA
Bro baca jawaban saya di atas atas pertanyaanmu. Saya cetak ulang pertanyaanmu soal apakah evolusi definisi itu baik atau buruk: Baik dan buruk biarlah diputuskan oleh setiap individu. Dirimu boleh memutuskan untuk dirimu sendiri. Tapi jangan pernah merasa pilihan definisimu itu sebagai hukum Tuhan yang tunggal, yang harus diterima semua orang, di dunia dan akherat
Denny JA
Karena beragamnya definisi sastra, saya mengkategorikan dalam dua bagan. Satu, definisi sempit: hanya untuk karya tertulis mencakup prosa, puisi, drama, yang ikut dirumuskan oleh Plato 2500 tahun lalu. Dua, definisi luas: juga mencakup fenomena baru akibat ditemukannya teknologi (yg di zaman Plato 2500 tahun lalu belum terbayangkan): film, apalagi yang berbasis novel. Biarlah definisi itu beragam. Mereka yang ingin menyeragamkan definisi adalah diktator di tingkat gagasan.
Denny JA
Dan yang mengancam akan keluar dari grup jika upayanya menunggalkan definisi gagal adalah anak anak TK yang kebetulan hidup dalam tubuh orang dewasa.
Dwi Pranoto
Kau tidak menjawab pertanyaan saya, Denny JA.
Dimas Nur
dia akan muter2 dgn jawaban yg dia kira sebagai jawaban. dan dia akan sangat gampang melabeli orang lain yg tidak sepaham sebagai sempit, diktator, atau spt di atas sbg anak TK.
Dwi Pranoto
Ini pertanyaanku: Denny JA, kalau kau menyebut Kurniawan Koernawie berprasangka, coba kau jelaskan apa motivmu membandingkan Sigit Susanto (kau sebut berpandangan luas) dengan Saut Situmorang dan Malkan Junaidi (kau sebut berpikiran sempit)? Apa landasanmu menyebut Saut dan Malkan berpikiran sempit? Apakah statusmu ini bisa disebut berkait dengan sastra atau sekedar upaya untuk menepuk dada sendiri dengan meminjam tangan Sigit Susanto?
Denny JA
Lihat jawaban saya di atas: Ini saya cetak ulang:
Karena beragamnya definisi sastra, saya mengkategorikan dalam dua bagan. Satu, definisi sempit: hanya untuk karya tertulis mencakup prosa, puisi, drama, yang ikut dirumuskan oleh Plato 2500 tahun lalu. Dua, definisi luas: juga mencakup fenomena baru akibat ditemukannya teknologi (yg di zaman Plato 2500 tahun lalu belum terbayangkan): film, apalagi yang berbasis novel. Biarlah definisi itu beragam. Mereka yang ingin menyeragamkan definisi adalah diktator di tingkat gagasan.
Dwi Pranoto
Goblok! Itu bukan jawaban untuk pertanyaanku.
Dwi Pranoto
Kau tau gak kalau kau cuma mengkatagorikan definisi. Bolehlah itu aku anggap kau menjawab 1 pertanyaanku (tapi aku belem tentu sepakat). Tapi kau ridak menjawab 2 pertanyaanku yang lain.
Sunlie Thomas Alexander
Bagaimana bisa kau bandingkan sastra dengan agama (apalagi dgn Tuhan) dgn cara sesempit ini, Bung Joss Denny JA? Kalo cara berpikir Bung kayak gini, bisa-bisa The Satanic Bible yang meliturgiskan pengurbanan bayi dan minum darah juga harus diterima sebagai kitab suci oleh semua org dgn alasan toleransi dong?? :-D
Denny JA
Anda harus banyak baca soal hak asasi manusia. Tindakan kriminal satu satunya yang tak boleh ditoleransi. Di luar itu, itu adalah kekayaan imajinasi.
Denny JA
Membunuh bayi itu tindakan kriminal
Sunlie Thomas Alexander
Bagi umat Buddhis, membunuh semua makhluk bernyawa secara esensial juga "dosa" meskipun tidak seradikal itu dlm prakteknya. "Gagasan" penyaliban Yesus dlm teologi Kristen juga berangkat dari ide pengurbanan agama2 purba dan bisa dibaca sebagai kriminalitas dlm hukum positif modern dan HAM "zaman now". Pengikut Gereja Setan pun berangkat dari tafsir atas Tuhan. Dgn begitu dari perspektif mrk itu hal yang baik. Dan dgn begitu Bung pun bisa bilang segala bentuk manipulasi dlm dunia sastra bukanlah "dosa" dari perspektif Bung. :-)
Denny JA
https://youtu.be/9Dh0nWtGrVY
Ini youtube dari Seno Gumira soal apa itu sastra dan bukan sastra, yang beragam dan bahkan, menurut Seno definisi sastra itu diada adakan saja. Ia katakan pandangannya dalam bentuk guyon, tapi terasa keluasan pandangannya. Semoga bro Saut semakin terbuka bahwa langit itu lebih luas dari batok kelapa
Dwi Pranoto
Status Denny JA ini membajak sastra dan membajak pandangan Sigit Susanto untuk kepentingannya sendiri. Sastra digunakan untuk dek mantel untuk mengamuflase dan pandangan Sigit Susanto dipakai sebagai kepalan tangan untuk menghantam Saut Situmorang dan Malkan Junaidi. Status diatas sama sekali tak terkait dengan sastra, tapi kepentingan Denny JA.
Dedy Tri Riyadi
Sastra Indonesia terbagi menjadi 2 bagian besar, yaitu: 1. Lisan 2. tulisan
Denny JA
3. Visual, Setelah datangnya teknologi baru... (Boleh setuju, boleh tidak)
Definisi itu berubah sesuai berubahnya zaman. Tapi setiap orang bebas untuk memilih hidup dalam mindset masa silam
Dedy Tri Riyadi
apa dasarnya? Anda kan peneliti, ajukan dong makalah ilmiahnya agar visual bisa masuk sastra.
Denny JA
Dedy Tri Riyadi kan sudah saya sertakan bukunya: movies as literature. Bisa anda beli dan baca, jika anda serius ingin tahu
Evan Ys
Setengah lisan, mas Denny JA...bacalah buku paling tua..buku Danandjaya...ttg folklore...#ralataja
Dedy Tri Riyadi
Seorang Denny JA tidak akan pernah bisa sebesar Cesar Vallejo, kenapa? Karena Cesar Vallejo selain penyair yang menguasai aneka teknik penulisan puisi juga politikus andal. Namanya bahkan diabadikan sebagai universitas ternama di Peru, bahkan digunakan sebagai nama klub sepakbola dan bola volley.
Denny JA
Hidup kita belum selesai bro. Soal besar dan kecil biarlah menjadi urusan para pengamat๐๐
Dedy Tri Riyadi
Moral dari status saya adalah ayo kita perdalam lagi ilmu kita, bro..
Dedy Tri Riyadi
Gak perlu cari sensasi, kan?
Soni Tri Harsono
Bung Sigit Susanto, saya sebagai penikmat film dan sastra berpendapat sama dengan sebagian besar orang-orang yang ada di grup APSAS. Film adalah film yang tidak bisa dikategorikan sebagai salah satu genre dalam sastra. Begitu pula dengan film yang diadaptasi dari novel sastra sekali pun! Film adaptasi novel itu menurutku cuma bentuk kolaborasi saja dan tidak akan pernah menjadi sastra walaupun dialog-dialog atau dalam (jika ada) penuturan narator di dalam film menggunakan bahasa-bahasa sastra. Tetapi lain soal kalau ada sebuah puisi yang terbentuk dari film tersebut. jika ada puisi hasil adaptasi dari sebuah film, maka yang merupakan bagian dari sastra itu cuma puisi adaptasinya, bukan filmnya.
Budi Hutasuhut
Denny JA harusnya bicara soal film sebagai media.
Dwi Pranoto
Sekarang kita ikuti definisi film sebagai literatur yang dibagikan. Denny JA dari kutipan di bawah.
Pertanyaanya, apakah review filmnya itu mengukuhkan film house of cards sebagai literatur? Apakah tulisan Denny JA yang cuma menceritakan ulang kisah film dapat mengukuhkan film itu sebagai literatur? Baca kutipan itu, . . . tak semua film bisa disebut literatur (katakanlah sastra sebagai gampangnya). Nah, bagaimana Denny, dasar apa yang kau pakai untuk menganggap house of cards sebagai sastra? Review Denny JA sama sekali tak menyentuh unsur sastrawi di film itu (jika ada).
Soni Tri Harsono
Film adaptasi novel menurutku hanya sebagai pendukung dari novel itu. Atau jika tidak bisa dikatakan sebagai pendukung, film itu merupakan salah satu bentuk apresiasi dari sebuah novel. Itu juga sebagai bentuk pengayaan pembaca novel adaptasinya secara visual.
Na Cinta Papi
Logical fallacy exhibitionist... *kocok terooooos*
Denny JA
Semua pendapat di atas, yang setuju atau tidak soal film sebagai literatur sama sahnya. Biarkan 1000 bunga berkembang dan tumbuh bersama di FB grup ini
Wahyu Bethot Zaenudin
Apa kabar adu argumen?
Dwi Pranoto
Kau lari terus dari pertanyaanku, Denny JA. Jawab pertanyaanku yg terakhir!
Denny JA
Bro anda harus tambah bacaan dulu, dan terbang agak tinggi, agar tak berputar agar melihat keseluruhan hutan (tak hanya pohon)
Dwi Pranoto
Kau itu yang berputar lari pagi kambing. Dari sekian banyak pertanyaanku. Kau cuma jawab 1. Itupun jlembret. Bahkan pertanyaan terakhirku yang aku landaskan.pada kutipanmu sendiri tak dapat kau jawab. Kau ini sudah goblok kwadrat, goblok songo debel pula. Kalau kau sebut aku berputar, BUKTIKAN AKU BERPUTAR-PUTAR! Jika tidak, kau PENGECUT TAK BERTANGGUNG JAWAB!
Dwi Pranoto
Sekarang kita ikuti definisi film sebagai literatur yang dibagikan. Denny JA dari kutipan di bawah. Pertanyaanya, apakah review filmnya itu mengukuhkan film house of cards sebagai literatur? Apakah tulisan Denny JA yang cuma menceritakan ulang kisah film dapat mengukuhkan film itu sebagai literatur? Baca kutipan itu, . . . tak semua film bisa disebut literatur (katakanlah sastra sebagai gampangnya). Nah, bagaimana Denny, dasar apa yang kau pakai untuk menganggap house of cards sebagai sastra? Review Denny JA sama sekali tak menyentuh unsur sastrawi di film itu (jika ada).
Dwi Pranoto
Ini kutipanmu:
Dwi Pranoto
Kau bisa jawab, gak?
Dwi Pranoto
Kau harusnya tak cuma kutap-kutip sanasini soal definisi. Tapi bagaimana definisi yang kau kutip itu kau operasikan. Bagaimana batasan-batasan dalam definisi itu kau pahami.
Dwi Pranoto
Apa kau cuma mesin fotocopy, Denny JA?!
Dwi Pranoto
Dasar XEROX!
Faiz Ahsoul
Kalau mesin fotocopy Xerox mendingan lah hasilnya agak bagusan dan bersih. Dia bukan Xerox, tapi semacam mesin fotocopy kertas buram.
Denny JA
Jika soal sepenting Tuhan saja kita bisa beda pendapat, dan tetap bisa hidup bersama dalam ruang publik, Seharusnya bisa juga dengan beda pandangan soal sastra. Tentu perkecualian untuk mereka yang karakternya ingin menjadi diktator gagasan: hanya pahamnya yang boleh hidup๐๐
Wahyu Bethot Zaenudin
Perkecualian?
Na Cinta Papi
Kalau kau mau bikin definisi baru, bikinlah di tempatmu sendiri... Suka2 ke mana arah mata kentut kau giring semua bebekmu...
Denny JA
Ruang publik termasuk WA itu adalah tempat menguji gagasan. Jika setiap gagasan hanya untuk ruangnya sendiri, tak akan terbentuk ruang publik. Apa itu ruang publik? Mengapa ia penting? Mengapa perbedaan itu justru bagus? Coba ketika di google: public sphere.
Na Cinta Papi
Memangnya sudah teruji gagasan kau? Ditanya aja pake gaya lompat2 katak kau menjawabnya... Berapa harga klikbait kau itu memangnya?
Na Cinta Papi
Yg kau kiranya kami tak paham kode2mu itu? Kau mainkanlah... Ku anggap kau paham betul konsekuensinya... :D
Denny JA
Na Cinta Papi ruang publik itu justru untuk menguji gagasan. Coba baca baca sedikit soal ruang publik sebelum komentar
Na Cinta Papi
Haih... Pass lah... Tak tau lagi Awak nak mana cakap ngan kau... *kameraaaaa*
Denny JA
Na Cinta Papi siap๐๐๐ (soalnya ada kamera)
Dwi Pranoto
Denny JA, segala tuhan dan agama kau pakai untuk menggertak. COSMOLOGICAL BLUSTER!
Imran Laha
Beda pandangan soal sastra sah-sah saja, asal jangan ngaku berpengaruh di dunia sastra Indonesia, mengalahkan banyak sastrawan Indonesia yang mendunia. Apalagi, santer terdengar, tokoh berpengaruh membayar para ahli untuk mendukungnya. Beberapa ternyata juga terbukti :D :D
Denny JA
Bro dan sis. Saya cukupkan dulu komentar hari ini. Saya berangkat kerja. Langit begitu luas dan bening Sangatlah sayang jika dihalangi oleh batok kelapa๐๐
https://satrioarismunandar6.blogspot.com/2017/11/perdebatan-film-sebagai-sastra-di-fb.html
No comments:
Post a Comment